Nekrolisis Epidermal Toksik
Friday, 23 May 2014
Nekrolisis Epidermal Toksik ( NET ) adalah jenis penyakit kulit yang berat, dan secara potensial fatal. Etiologi penyakit ini tidak diketahui, tetapi kemungkinan berkaitan dengna sistem imun sebagai reaksi terhadap obat-obatan atau sekunder akibat infeksi virus. Seluruh permukaan tubuh dapat terkena dengan area eritema dan lepuh yang menyebar luas.
Image : Wikipedia |
Manifestasi Klinis
- Tanda dini : rasa terbakar atau gatal pada konjungtiva, nyeri tekan kutan, demam, sakit kepala, malaise ekstrem, dan mialgia.
- Diikuti dengan awitan eritema cepat, menyerang permukaan kulit dan membran mukosa; bula besar, flaksid pada beberapa area; pada area lapisan epidermis lain terjadi pengelupasan, memajankan bagian dermis dibawahnya; kuku jari tangan, jari kaki, alis mata, dan bulu mata semuanya dapat rontok sejalan dengan epidermis di sekelilingnya.
- Kulit yang sangat sakit sekali, dan pengelupasan kulit mengarah pada pengelupasan kulit yang terdapat pada luka bakar derajat dua pada seluruh permukaan tubuh; kondisi seperti ini mungkin disebut sebagai sindrom kulit scalded.
Evaluasi Diagnostik
Pemeriksaan histologis beku dari sel-sel kulit; sitodiagnosis sel-sel area yang mengalami penggundulan; pemeriksaan imunofluoresen untuk autoantibodi epidermal atipikal.Penatalaksanaan
Sasaran pengobatan termasuk mengontrol keseimbangan cairan dan elektrolit, pencegahan sepsis, pencegahankomplikasi oftalmik. Perawatan utama lainnya adalah perawatan suportif.- Hentikan segera semua obat non-esensial.
- Atasi di pusat luka bakar regional.
- Lakukan tindakan bedah debridemen atau hidroterapi dini untuk membuang kulit yang sakit.
- Ambil kultur nasofaring, mata, telinga, darah, urine, kulit, dan lepuh yang belum pecah untuk mengindentifikasi patogen.
- Berikan Cairan IV yang diresepkan untuk mempertahanan keseimbangan cairan dan elektrolit.
- Penggantian cairan dengan selang nasogastrik, dan per oral.
- Lindungi kulit dengan gen topikal.
- Kortikosteroid sistemik dini pada proses penyakit.
- Antibakterial topikal dan preparat anestetik untuk mencegah sepsis luka.
- Balutan biologis temporer ( membran amniotik ) atau balutan plastik semipermiabel ( Vigilon )