Mengenal Penyakit Kulit Kandidosis

Merupakan infeksi jamur yang bersifat akut atau subakut, disebabkan oleh Candida spp terutama C. albicans. Terdiri dari kandidosis kutis (kandidosis intertriginosa, generalisata, paronikia, kandidosis popok dan granuloma kandida), kandidosis selaput lendir, paronikia dan onikomikosis, kandidosis sistemik dan reaksi id
Merupakan infeksi jamur yang bersifat akut atau subakut, disebabkan oleh Candida spp terutama C. albicans. Terdiri dari kandidosis kutis (kandidosis intertriginosa, generalisata, paronikia, kandidosis popok dan granuloma kandida), kandidosis selaput lendir, paronikia dan onikomikosis, kandidosis sistemik dan reaksi id. Penyakit dipengaruhi oleh faktor predisposisi endogen maupun eksogen, yaitu:

  • Perubahan fisiologik: misalnya kehamilan, kegemukan, debilitas, iatrogenik
  • Endokrinopati, diabetes melitus Penyakit kronik, defisiensi imun pada infeksi HIV-AIDS, pemakai steroid atau sitostatik.
  • Iklim, suhu dan kelembaban tinggi
  • Kebersihan kulit, kebiasaan merendam kaki dalam air yang akan menimbulkan maserasi dan bentuk anatomi kaki tertentu yang menyebabkan oklusi alamiah.
  • Kandidosis kutis secara klinis tampak berupa lesi eritematosa merah terang disertai lesi satelit papul dan pustul, mengenai kulit glabrosa juga di lipat payudara, intergluteal dan umbilikus. Pada bayi umumnya lesi di daerah popok (perianal, perigenital, lipat paha sampai bokong).

Penatalaksanaan

Menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi.
  • Untuk lesi basah dapat digunakan kompres dengan larutan kalium permanganas 1/5000 atau larutan Burowi selama 20-30 menit beberapa kali sehari.
  • Untuk selaput lendir larutan gentian violet 0,5-1% dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari.
  • Obat topikal lainnya: Krim,salap dan emulsi nistatin; krim imidazol 2x/hari untuk lesi kulit terbatas, dan imidazol supositoria1x/hari selama 1-3 hari untuk kandidiasis vulvovaginalis.
  • Bila diperlukan dapat diberikan terapi sistemik : flukonazol 50 mg/hari atau 150mg/minggu, atau itrakonazol 2x100 mg/hari atau ketokonazol 200 mg/ hari.
  • Griseofulvin tidak efektif pada infeksi kandida.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel